Bojonegoro- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa yang terjadi di perairan Kabupaten Tuban sejak 22 Maret 2024 lalu, terjadi sebanyak 580 kali hingga hari ini, Rabu (17/4/2024) siang.
Berdasarkan infografis yang dirilis BMKG, gempa susulan terbanyak terjadi pada (22/3) lalu, dimana jumlahnya mencapai 117 kali dalam sehari, usai gempa 6,5 SR mengguncang hampir seluruh wilayah Jawa Timur.
Terbaru, gempa dengan berkekuatan 5,0 magnitudo kembali mengguncang. Gempa yang tak berpotensi tsunami itu, terasa hingga Kabupaten Bojonegoro, Rabu (17/4/2024) pukul 15.15 WIB sore.
“580 kali gempa, termasuk gempa 5,0 SR yang baru terjadi,” ungkap Kepala Stasiun Meterologi Tuban Zem Irianto Padama kepada blokBojonegoro.com.
Zem menjelaskan, terkait banyaknya gempa susulan yang terjadi, karena karakter gempa kerak dangkal Bawean terjadi di batuan kerak permukaan yang batuannya heterogen, sehingga rapuh dan mudah patah.
“Berbeda dengan gempa kerak samudra yang batuan homogen-elastik miskin gempa susulan,” terangnya.
BMKG menghimbau masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah informasi terkait gempa yang belum diketahui kebenarannya. Namun, pihaknya meminta untuk tetap waspada jika tinggal di bangunan yang retak dan sudah rapuh.