Bojonegoro - Kabar gembira bagi para petani Bojonegoro. Pemerintah mengeluarkan kebijakan menambah alokasi pupuk bersubsidi. Dengan adanya penambahan alokasi pupuk subsidi ini, akan mendorong produktivitas hasil panen di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmy Elizabeth menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyambut gembira adanya tambahan alokasi pupuk subsidi nasional dengan menambah anggaran mencapai Rp 28 triliun. Keputusan itu tertuang dalam Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024 tanggal 27 Maret 2024 tentang Alokasi Tambahan Pupuk Bersubsidi.
Dalam aturan tersebut, disebutkan alokasi di Provinsi Jawa Timur untuk pupuk urea sebesar 981.730 ton dari semula 547.347 ton atau naik 71%. Pupuk NPK sebesar 832.370 ton dari semula 389.357 ton atau naik 114%. Termasuk juga ada tambahan pupuk organik sebanyak 104.988 ton dari sebelumnya tidak ada alokasi.
“Dengan adanya penambahan ini, petani tidak kesulitan memperoleh pupuk subsidi terutama untuk musim tanam II dan ke III,”ucapnya.
Lebih lanjut, Helmy menjelaskan bahwa terkait penambahan volume pupuk subsidi tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro akan menyesuaikan setelah mendapatkan alokasi tambahan dari Pemerintah Provinsi Jatim. Rencananya, akan di- breakdown untuk masing-masing Kabupaten/Kota se Jatim.
Regulasi tersebut juga mengatur alokasi pupuk organik sesuai dengan surat Menteri Pertanian dikhususkan bagi daerah/kecamatan yang kandungan C-organiknya kurang dari 2% pada lahan pertaniannya.
“Kami berharap tambahan pupuk bersubsidi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani khususnya yang sudah terdaftar dalam e-RDKK 2024 untuk meningkatkan produktivitas pangan di Kabupaten Bojonegoro,” ujar Helmy.
Tak lupa Helmy Elizabet mewakili pemerintah daerah dan para petani di Kabupaten Bojonegoro mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman atas tambahan kuota pupuk bersubsidi ini sehingga petani menjadi lebih produktif.